Saturday, November 27, 2010
Catatan Kaki (Foot Note)
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
sumber : id.wikipedia.org
Saturday, October 30, 2010
RANCANGAN PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Pendahuluan
Penulisan karya ilmiah melibatkan tiga perencanaan: isi, format dan teknik penulisan, serta bahasa.
1.1 Perencanaan Isi
• Produk berpikir konseptual dan analitis
• Prinsip pengklasifikasian, pembagian, dan keruntutan
• Kaidah kelengkapan dan konsistensi.
1.2 Perencanaan Format dan Teknik Penulisan
• Standar (Universal)
• Lazim (Selingkung)
• Konvensional
1.3 Perencanaan Bahasa (Ragam Ilmiah)
• Nada formal dan objektif
• Lazim bertitik tolak orang ketiga dan kalimat pasif
• Gramatik konsisten
• Berbeda dengan ragam bahasa sastra dan bahasa keseharian
• Berada pada tingkat resmi, bukan tingkat keseharian (kolokial)
• Berbentuk wacana pemaparan (ekspositori)
• Pengungkapan dengan lengkap, jelas, ringkas, dan tepat.
• Terhindar dari unsur bahasa yang usang, kolot, dan basi.
• Terhindar dari ungkapan yang ekstrim dan emosional.
• Terhindar dari kata-kata yang mubazir.
• Sebagai alat komunikasi pikiran, bukan perasaan.
• Berukuran sedang dalam panjang kalimat.
• Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar, dan tabel.
AWAS, banyak penulis GAGAL merealisasikan ragam ilmiah karena kesalahan pemilihan dan pembentukan kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraf. AKIBATNYA, ragam tidak memenuhi syarat dan ragam bahasa ilmiah yang tidak bergengsi.
2. Pengembangan Gagasan ke dalam Bentuk Paragraf
• Syarat: utuh, padu, dan terkembang
• Komponen: gagasan dasar (kalimat topik) dan gaasan pengembang (kalimat pengembang)
• Gagasan pengembang: fakta, contoh, definisi, ilustrasi, kualifikasi, rincian, data statistik, analog, perbandingan, urutan kausalitas, dan urutan peristiwa
• Struktur: induktif, deduktif, dan kombinasi
• Pengungkapan visual: tabel, gambar, diagram, figurasi, poligon yang berfungsi sebagai supplemen pengungkapan verbal (dirujuk dalam teks).
3. Kaidah Tata Tulis Ilmiah
3.1 Kaidah Universal
• penggunaan ragam bahasa tulis ilmiah
• penggunaan bahasa yang baik dan benar
• penggunaan ejaan dan tanda baca
• penggunaan kata, lambang, peristilahan, kalimat, dan paragraf.
3.2 Kaidah Selingkung
• norma konvensi
• bisa berbeda satu lembaga dengan lembaga lain
• format pelaporan (pembagian bab) dan format-format penunjang yang lain: halaman sampul, judul, persetujuan, pengesahan, pelampiran.
• penulisan halaman sampul, halaman judul, penulisan judul dan subjudul, pengutipan, penulisan tabel, gambar, penulisan halaman, dan penulisan daftar pustaka.
3.2.1 Penulisan Judul, Judul Bab, dan Subbab
• Judul dan judul bab ditulis dengan huruf kapital semua
• Subjudul ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap unsur kata
• Kata depan ditulis dengan huruf kecil semua (di, ke, dari, pada, untuk, bagi, yang)
• Huruf pertama pada perulangan (kedua) yang menjadi subjudul ditulis dengan huruf kecil (Faktor-faktor…, Sumber-sumber…)
• Penomoran bab menggunakan angka romawi: I, II, III, IV, dan V.
• Penomoran subjudul dapat menggunakan angka arab atau campuran huruf dan angka.
3.2.2 Penulisan Kutipan
Pengutipan dilakukan dengan menuliskan nama akhir, tahun, dan halaman sumber rujukan. Contoh: Menurut Soedardji (2003:11), …. Jika ada dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Contoh: Menurut Chairul dan Agustin (1995:23), …. Jika pengarang lebih dari tiga, penulisan rujukan dilakukan dengan menulis nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry, dkk. (1989:215), …. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari 2004) menulis bahwa…. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menulis nama pengarang asli. Menurut Rujukan dari dua sumber atau lebih oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo, 2003:23; Chairul, 2003:19).
3.2.3 Penyajian Tabel dan Gambar
• Tabel
• Tujuan:
a. Mensistematisasikan data statistik
b. Memfasilitasi pemahaman dan penafsiran data
c. Memfasilitasi pencarian hubungan antardata
• Prinsip penyajian tabel:
a. Tampilan sederhana dan jelas
b. Jika tampilan >1/2 halaman disajikan pada halaman tersendiri.
c. Jika tampilan <1/2 halaman diintegrasikan dalam teks
d. Diberikan identitas (nomor dan nama)
e. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya dan diberikan tulisa Lanjutan Tabel pada tepi kiri halaman berikutnya.
f. Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital, kecuali kata depan.
g. Kata Tabel ditulis mulai tepi kiri, diikuti nomor dan nama tabel.
h. Jika nama tebel lebih dari satu baris, baris kedua dst. dimulai sejajar dengan huruf awal baru.
i. Judul tabel tidak diakhiri dengan tanda baca
j. Berikan jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel
k. Nomor tabel dimulai dari nomor 1
l. Garis paling atas tebel dimulai tiga spasi di bawah nama tebel.
m. Penulisan nomor, persen, dan frekuensi dengan singkatan.
n. Garis horizontal perlu dibuiat, tetapi garis vertical kanan, tengah, dan kiri tidak perlu
o. Tabel kutipan perlu disebutkan sumber.
• Gambar
• Yang termasuk gambar: foto, grafik, peta, sket, dan diagram
• Tujuan penggunaan gambar:
a. Visualisasi data/pernyataan kualitatif
b. Visualisasi hubungan antarvariabel
c. Penyajian data statistik dengan grafik
• Prinsip penyajian gambar:
a. Judul gambar di bawah presentasi gambar
b. Cara penulisan nama gambar sama dengan penulisan tabel
c. Gambar harus jelas dan komunikatif
d. Gambar >1 halaman disajikan dalam halaman tersendiri
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum adanya gambar
f. Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar
g. Penomoran gambar dengan angka Arab
• Petunjuk praktis penulisan
a. Jarak antara gambar/tabel dengan teks sebelum atau sesudahnya tiga spasi.
b. Judul tabel/gambar diketik satu halaman dengan tabel atau gambarnya.
c. Tepi kanan teks tidak harus rata.
d. Tempatkan nomor halaman di tepi kanan atas, kecuali halaman di awal bab ditempatkan di tengah bawah.
e. Nama pengarang yang ada pada teks (yang dikutip) harus sama dengan nama yang ada pada daftar pustaka.
f. Nama awal dan tengah pengarang dapat disingkat atau ditulis sempurna, asal taat asas dalam satu daftar.
3.2.4 Penulisan Daftar Pustaka
• buku
• buku kumpulan artikel (ada editornya)
• artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
• artikel jurnal
• artikel majalah/Koran
• dokumen resmi pemerintah
• karya terjemahan
• skripsi, tesis, disertasi,
• makalah yang disajikan
• internet
Pada dasarnya, unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka meliputi: (1) nama pengarang (ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik (.), kecuali antara kota tempat penerbit dan nama penerbit yang dipisahkan dengan tanda titik dua.
3.2.4.1 Pustaka dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang diakhiri dengan tanda titik, judul digarisbawahi per kata atau dicetak miring, dengan huruf besar pada awal kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua, dan seterusnya masuk enam ketuk. Jarak antara baris dalam satu rujukan satu spasi, jarak antara rujukan yang satu ke yang lain dua spasi.
3.2.4.2 Pustaka dari Buku yang Berisi Artikel (Ada Editornya)
Cara menuliskannya sama dengan rujukan dari buku hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya satu editor dan (Eds.) jika lebih dari satu editor. (Ed.) atau (Eds.) tersebut ditempatkan di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Maurice, Catherine dan Masyita, Dewi. (Eds.). 1996. Behavioral Intervention for Young Children with Autism: A Manual for Parents and Professionals. Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.
3.2.4.3 Pustaka dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan, diikuti tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip, tidak perlu dicetak miring atau digarisbawahi per kata. Nama editor ditulis seperti urutan yang sebenarnya, diberi keterangan (Ed.) atau (Eds.) Judul buku yang berisi kumpulan artikel dicetak miring atau digarisbawahi per kata, nomor halaman dituliskan dalam kurung.
Loovas, O. Ivar. 1996. “The UCLA Young Autism Model of Service Delivery” dalam Catherine Mauricea dan Dewi Masyita. (Eds.), Behavioral Intervention for Young Children with Autism (hlm. 241—248). Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.
3.2.4.4. Pustaka Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis, diikuti tahun. Judul artikel diapit tanda kutip, judul jurnal dicetak miring atau digarisbawahi. Berikutnya jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan halaman berapa.
Marwoto, Y. 2001. “Seni dan Subversi” dalam Basis, Nomor 09-10, Tahun ke-50, September-Oktober, (hlm.32—37).
3.2.4.5 Pustaka dari Artikel dalam Koran atau Majalah
Nama pengarang ditulis paling depan, dikuti tahun, tanggal, dan bulan. Judul artikel ditulis di antara tanda kutip, nama koran atau majalah dicetak miring atau digarisbawahi per kata.
Hidayat, Dedy N. 2004. “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari, (hlm. 4).
Contoh daftar pustaka :
Daftar Pustaka
Ary, D., L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues—1985. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
3.2.6 Format dan Sistematika Penulisan
Sistematika
Alternatif Pertama
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital semua dengan ditempatkan di tengah.
• Peringkat ke-1 ditandai dengan angka 2 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal
• Peringkat ke-2 ditandai dengan angka 3 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
• Peringkat ke-3 ditandai dengan angka 4 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
• Peringkat ke-4 ditandai dengan angka 5 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
Alternatif Kedua
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital semua dengan ditempatkan di tengah.
• Peringkat ke-1 ditandai dengan huruf kapital (A, B, C, dan seterusnya) memakai titik dan ditulis dari tepi kiri; ditulis dengan huruf kapital dan kecil; serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-2 ditandai dengan angka (1, 2, 3, dan seterusnya) yang diakhiri dengan titikdan dimulai dari tepi kiri; ditulis dengan huruf kapital dan kecil; serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-3 ditandai dengan huruf kecil (a, b, c, dan seterusnya) yang diakhiri oleh tanda titik dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-4 ditandai dengan angka dalam kurung tutup ( 1), 2), 3) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-5 ditandai dengan huruf kecil dalam kurung tutup ( a), b), c) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-6 ditandai dengan angka dalam kurung buka dan kurung tutup ( (1), (2), (3) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
anwarholil.blogspot.com
1. Pendahuluan
Penulisan karya ilmiah melibatkan tiga perencanaan: isi, format dan teknik penulisan, serta bahasa.
1.1 Perencanaan Isi
• Produk berpikir konseptual dan analitis
• Prinsip pengklasifikasian, pembagian, dan keruntutan
• Kaidah kelengkapan dan konsistensi.
1.2 Perencanaan Format dan Teknik Penulisan
• Standar (Universal)
• Lazim (Selingkung)
• Konvensional
1.3 Perencanaan Bahasa (Ragam Ilmiah)
• Nada formal dan objektif
• Lazim bertitik tolak orang ketiga dan kalimat pasif
• Gramatik konsisten
• Berbeda dengan ragam bahasa sastra dan bahasa keseharian
• Berada pada tingkat resmi, bukan tingkat keseharian (kolokial)
• Berbentuk wacana pemaparan (ekspositori)
• Pengungkapan dengan lengkap, jelas, ringkas, dan tepat.
• Terhindar dari unsur bahasa yang usang, kolot, dan basi.
• Terhindar dari ungkapan yang ekstrim dan emosional.
• Terhindar dari kata-kata yang mubazir.
• Sebagai alat komunikasi pikiran, bukan perasaan.
• Berukuran sedang dalam panjang kalimat.
• Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar, dan tabel.
AWAS, banyak penulis GAGAL merealisasikan ragam ilmiah karena kesalahan pemilihan dan pembentukan kata, frase, klausa, kalimat, dan paragraf. AKIBATNYA, ragam tidak memenuhi syarat dan ragam bahasa ilmiah yang tidak bergengsi.
2. Pengembangan Gagasan ke dalam Bentuk Paragraf
• Syarat: utuh, padu, dan terkembang
• Komponen: gagasan dasar (kalimat topik) dan gaasan pengembang (kalimat pengembang)
• Gagasan pengembang: fakta, contoh, definisi, ilustrasi, kualifikasi, rincian, data statistik, analog, perbandingan, urutan kausalitas, dan urutan peristiwa
• Struktur: induktif, deduktif, dan kombinasi
• Pengungkapan visual: tabel, gambar, diagram, figurasi, poligon yang berfungsi sebagai supplemen pengungkapan verbal (dirujuk dalam teks).
3. Kaidah Tata Tulis Ilmiah
3.1 Kaidah Universal
• penggunaan ragam bahasa tulis ilmiah
• penggunaan bahasa yang baik dan benar
• penggunaan ejaan dan tanda baca
• penggunaan kata, lambang, peristilahan, kalimat, dan paragraf.
3.2 Kaidah Selingkung
• norma konvensi
• bisa berbeda satu lembaga dengan lembaga lain
• format pelaporan (pembagian bab) dan format-format penunjang yang lain: halaman sampul, judul, persetujuan, pengesahan, pelampiran.
• penulisan halaman sampul, halaman judul, penulisan judul dan subjudul, pengutipan, penulisan tabel, gambar, penulisan halaman, dan penulisan daftar pustaka.
3.2.1 Penulisan Judul, Judul Bab, dan Subbab
• Judul dan judul bab ditulis dengan huruf kapital semua
• Subjudul ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap unsur kata
• Kata depan ditulis dengan huruf kecil semua (di, ke, dari, pada, untuk, bagi, yang)
• Huruf pertama pada perulangan (kedua) yang menjadi subjudul ditulis dengan huruf kecil (Faktor-faktor…, Sumber-sumber…)
• Penomoran bab menggunakan angka romawi: I, II, III, IV, dan V.
• Penomoran subjudul dapat menggunakan angka arab atau campuran huruf dan angka.
3.2.2 Penulisan Kutipan
Pengutipan dilakukan dengan menuliskan nama akhir, tahun, dan halaman sumber rujukan. Contoh: Menurut Soedardji (2003:11), …. Jika ada dua pengarang, pengutipan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Contoh: Menurut Chairul dan Agustin (1995:23), …. Jika pengarang lebih dari tiga, penulisan rujukan dilakukan dengan menulis nama akhir pengarang pertama diikuti dengan dkk. Contoh: Menurut Amry, dkk. (1989:215), …. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Contoh: Kompas (Minggu, 29 Februari 2004) menulis bahwa…. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menulis nama pengarang asli. Menurut Rujukan dari dua sumber atau lebih oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisah. Contoh: …… (Soedardjo, 2003:23; Chairul, 2003:19).
3.2.3 Penyajian Tabel dan Gambar
• Tabel
• Tujuan:
a. Mensistematisasikan data statistik
b. Memfasilitasi pemahaman dan penafsiran data
c. Memfasilitasi pencarian hubungan antardata
• Prinsip penyajian tabel:
a. Tampilan sederhana dan jelas
b. Jika tampilan >1/2 halaman disajikan pada halaman tersendiri.
c. Jika tampilan <1/2 halaman diintegrasikan dalam teks
d. Diberikan identitas (nomor dan nama)
e. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya dan diberikan tulisa Lanjutan Tabel pada tepi kiri halaman berikutnya.
f. Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital, kecuali kata depan.
g. Kata Tabel ditulis mulai tepi kiri, diikuti nomor dan nama tabel.
h. Jika nama tebel lebih dari satu baris, baris kedua dst. dimulai sejajar dengan huruf awal baru.
i. Judul tabel tidak diakhiri dengan tanda baca
j. Berikan jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel
k. Nomor tabel dimulai dari nomor 1
l. Garis paling atas tebel dimulai tiga spasi di bawah nama tebel.
m. Penulisan nomor, persen, dan frekuensi dengan singkatan.
n. Garis horizontal perlu dibuiat, tetapi garis vertical kanan, tengah, dan kiri tidak perlu
o. Tabel kutipan perlu disebutkan sumber.
• Gambar
• Yang termasuk gambar: foto, grafik, peta, sket, dan diagram
• Tujuan penggunaan gambar:
a. Visualisasi data/pernyataan kualitatif
b. Visualisasi hubungan antarvariabel
c. Penyajian data statistik dengan grafik
• Prinsip penyajian gambar:
a. Judul gambar di bawah presentasi gambar
b. Cara penulisan nama gambar sama dengan penulisan tabel
c. Gambar harus jelas dan komunikatif
d. Gambar >1 halaman disajikan dalam halaman tersendiri
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum adanya gambar
f. Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar
g. Penomoran gambar dengan angka Arab
• Petunjuk praktis penulisan
a. Jarak antara gambar/tabel dengan teks sebelum atau sesudahnya tiga spasi.
b. Judul tabel/gambar diketik satu halaman dengan tabel atau gambarnya.
c. Tepi kanan teks tidak harus rata.
d. Tempatkan nomor halaman di tepi kanan atas, kecuali halaman di awal bab ditempatkan di tengah bawah.
e. Nama pengarang yang ada pada teks (yang dikutip) harus sama dengan nama yang ada pada daftar pustaka.
f. Nama awal dan tengah pengarang dapat disingkat atau ditulis sempurna, asal taat asas dalam satu daftar.
3.2.4 Penulisan Daftar Pustaka
• buku
• buku kumpulan artikel (ada editornya)
• artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
• artikel jurnal
• artikel majalah/Koran
• dokumen resmi pemerintah
• karya terjemahan
• skripsi, tesis, disertasi,
• makalah yang disajikan
• internet
Pada dasarnya, unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka meliputi: (1) nama pengarang (ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik), (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Setiap unsur tersebut diakhiri dengan tanda titik (.), kecuali antara kota tempat penerbit dan nama penerbit yang dipisahkan dengan tanda titik dua.
3.2.4.1 Pustaka dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang diakhiri dengan tanda titik, judul digarisbawahi per kata atau dicetak miring, dengan huruf besar pada awal kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua, dan seterusnya masuk enam ketuk. Jarak antara baris dalam satu rujukan satu spasi, jarak antara rujukan yang satu ke yang lain dua spasi.
3.2.4.2 Pustaka dari Buku yang Berisi Artikel (Ada Editornya)
Cara menuliskannya sama dengan rujukan dari buku hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya satu editor dan (Eds.) jika lebih dari satu editor. (Ed.) atau (Eds.) tersebut ditempatkan di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Maurice, Catherine dan Masyita, Dewi. (Eds.). 1996. Behavioral Intervention for Young Children with Autism: A Manual for Parents and Professionals. Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.
3.2.4.3 Pustaka dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan, diikuti tahun penerbitan. Judul artikel diapit tanda kutip, tidak perlu dicetak miring atau digarisbawahi per kata. Nama editor ditulis seperti urutan yang sebenarnya, diberi keterangan (Ed.) atau (Eds.) Judul buku yang berisi kumpulan artikel dicetak miring atau digarisbawahi per kata, nomor halaman dituliskan dalam kurung.
Loovas, O. Ivar. 1996. “The UCLA Young Autism Model of Service Delivery” dalam Catherine Mauricea dan Dewi Masyita. (Eds.), Behavioral Intervention for Young Children with Autism (hlm. 241—248). Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.
3.2.4.4. Pustaka Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis, diikuti tahun. Judul artikel diapit tanda kutip, judul jurnal dicetak miring atau digarisbawahi. Berikutnya jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan halaman berapa.
Marwoto, Y. 2001. “Seni dan Subversi” dalam Basis, Nomor 09-10, Tahun ke-50, September-Oktober, (hlm.32—37).
3.2.4.5 Pustaka dari Artikel dalam Koran atau Majalah
Nama pengarang ditulis paling depan, dikuti tahun, tanggal, dan bulan. Judul artikel ditulis di antara tanda kutip, nama koran atau majalah dicetak miring atau digarisbawahi per kata.
Hidayat, Dedy N. 2004. “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari, (hlm. 4).
Contoh daftar pustaka :
Daftar Pustaka
Ary, D., L.C. Jacobs, & A. Razavieh. 1982. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Penerjemah: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues—1985. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & K. Weeks. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
3.2.6 Format dan Sistematika Penulisan
Sistematika
Alternatif Pertama
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital semua dengan ditempatkan di tengah.
• Peringkat ke-1 ditandai dengan angka 2 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal
• Peringkat ke-2 ditandai dengan angka 3 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
• Peringkat ke-3 ditandai dengan angka 4 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
• Peringkat ke-4 ditandai dengan angka 5 digit yang dipisahkan oleh tanda titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tebal.
Alternatif Kedua
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital semua dengan ditempatkan di tengah.
• Peringkat ke-1 ditandai dengan huruf kapital (A, B, C, dan seterusnya) memakai titik dan ditulis dari tepi kiri; ditulis dengan huruf kapital dan kecil; serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-2 ditandai dengan angka (1, 2, 3, dan seterusnya) yang diakhiri dengan titikdan dimulai dari tepi kiri; ditulis dengan huruf kapital dan kecil; serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-3 ditandai dengan huruf kecil (a, b, c, dan seterusnya) yang diakhiri oleh tanda titik dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-4 ditandai dengan angka dalam kurung tutup ( 1), 2), 3) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbabini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-5 ditandai dengan huruf kecil dalam kurung tutup ( a), b), c) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
• Peringkat ke-6 ditandai dengan angka dalam kurung buka dan kurung tutup ( (1), (2), (3) dan seterusnya) yang diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kapital dan kecil serta dicetak tebal.
anwarholil.blogspot.com
Sunday, October 17, 2010
A.I
(artificial intelligence) atau yg disebut juga kecerdasan buatan yang biasa berhubungan dengan teknologi atau komputer,pada kesempatan kali ini saya mendapatkan tugas untuk menjadi seorang AI untuk menciptakan kecerdasan buatan.
saya akan membuat sebuah software pencari yg biasa disebut juga dengan search engine.yang biasa orang ketahui search engine kebanyakan hanya mencari sebuah data tp kali ini yang ingin saya buat search engine pencari manusia.software ini saya namakan search people tetapi software ini hanya dapat digunakan oleh orang Indonesia saja karena database yang digunakan melalui ID orang Indonesia saja atau orang yang sudah mempunyai KTP.dan KTPnya pun diperbaharui dengan membuat slot chip atau GPS dan berubah nama menjadi SMART CARD .agar kita memudahkan untuk mencari keberadaan orang tersebut,dan tidak hanya itu saja walaupun hanya dapat mencari orang Indonesia saja bukan berarti orang Indonesia yang berada di luar negeri tidak dapat kita cari,tetap kita dapat mencarinya serta mengetahui alamat seseorang tersebut dan cara menggunakan software ini sangat mudah cukup memasukan nama orang yang ingin kita cari dan tanggal lahirnya saja.
jikalau tanggal lahirnya tidak tahu maka kita cukup memasukkan namanya saja.pasti akan timbul pertanyaan “kan banyak nama yang sama d’dunia ini?” tenang saja saya sudah mensiasatinya dengan sebuah foto tentunya dengan foto smartcard bukan foto close up kalau nama banyak yang sama tentu foto tidak mungkin ada yang sama.dan tentu saja software ini membutuhkan sebuah jaringan/koneksi internet dan kita harus online dalam menggunakannya tetapi software ini pun dapat digunakan tanpa koneksi sama sekali (off line) tetapi hanya untuk mencari alamat seseorang saja dan tidak dapat digunakan untuk mencari keberadaan seseorang tersebut.dan tidak ada software yang sempurna didunia ini software ini pun mempunyai kekurangan hanya dapat mencari seseorang yang sudah dewasa atau yang sudah mempunyai KTP/smart card dan tidak dapat digunakan oleh orang asing terkecuali berkebangsaan Indonesia.
Monday, June 7, 2010
Pajak
pajak berada di berbagai tempat,seperti restoran,parkir bahkan rokok sekalipun tetapi pajak yang ada seperti contoh diatas tidaklah terlalu besar mungkin hanya 5-10% dari hargaNya,kita tinggal di indonesia ini pun tetap membayar pajak dan semua negara di sunia ini pun semua menetapkan pajak mereka masing-masing
Saturday, April 17, 2010
Pasar tradisional dan Pasar modern
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok,seperti barang kebutuhan sehari-hari akan tetapi pasar tradisional kurang diminati pada era modern sekarang ini,karena pasar modern lebih banyak diminati oleh masyarakat zaman sekarang.
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. kenapa sebagian masyarakat lebih memilih pasar modern?
Pasti ada faktor yang mendukung mereka,Salah satunya adalah tentang kebersihan dan kenyaman mereka dalam bertransaksi dalam hal jual beli.Disamping itu juga banyak fasilitas yang mendukung mereka untuk bisa merasa senang berbelanja dimall. salah satunya adalah dengan adanya permainan anak-anak yang selalu ada disetiap pusat pembelanjaan.
Dengan melihat faktor diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya pasar tradisional bisa mematikan rakyat kecil,dengan kata lain perekonomian rakyat kecil akan terhambat.Karena kurangnya keinginan masyarakat untuk berbelanja dipasar tradisional.meskipun banyak faktor kelemahan dalam pasar tradisional akan tetapi ada juga kelebihan yang seharusnya kita perhatikan. salah satunya adalah harga barang yang kita inginkan jauh lebih murah dan bisa ditawar lagi.jadi kita harus dapat mengangkat pasar tradisional menjadi pasar yang nyaman juga. ya dengan menjaga kebersihan.
artikel diatas adalah salah satu cara untuk kita dapat melihat hal dari sisi baik dan buruknya,Semoga bermanfaat.
Sunday, March 21, 2010
Hukum Permintaan dan Penawaran
Pengertian Permintaan dan Penawaran, Hukum & Faktor Yang Mempengaruhi
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
1. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
2. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
berikut adalah grafik permintaan dan penawaran
Monday, February 22, 2010
security banking
Dalam tugas kali ini,saya ingin membahas beberapa kemungkinan di dunia perbankan yang mungkin dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan ekonomi yang mulai banyak berbasis pada teknologi informasi. Tentunya di luar hal-hal yang sudah umum di dunia perbankan saat ini, seperti infrastruktur ATM bersama dll. Secara umum akan ada dua (2) hal besar di dunia perbankan yang dapat terasa manfaatnya,
- Interaksi di sisi customer / client.
- Beberapa isu interaksi / clearing antar Bank.
Secara umum ada empat (4) aspek keamanan jaringan, yaitu:
- Penetration testing
- Certificate Authority / PKI
- Vulnerability Testing
- Managed Security Services
Masing-masing aspek akan mencakup yang yang cukup kompleks, misalnya, aspek Penetration Testing meliputi Active Content Monitoring / Filtering, Intrusion Detection – Host Based, Firewall, Intrusion Detection – Network Based, Authorization, Air Gap Technology, Network Authentication, Security Appliances. Aspek Certificate Authority / Public Key Infrastructure meliputi hal Certificate Authority, File & Session Encryption, VPN & Cryptographic Communications, Secure Web Servers, Single Sign On, Web Application Security. Tentunya merupakan cabang ilmu tersendiri untuk menjamin sebuah infrastruktur yang sangat aman. Saran bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut, sangat di sarankan untuk membaca-baca http://www.sans.org dan http://rr.sans.org. Bagi pembaca yang ingin melihat bagaimana teknik-teknik hacking yang terbaru mungkin ada baiknya membaca http://packetstormsecurity.org. Mohon berhati-hati dalam mendalami ilmu keamanan jaringan jangan sampai terbakar sendiri.
Sebagian besar dari teknologi keamanan jaringan sebetulnya tersedia secara terbuka (open source). Misalnya untuk certicicate authority / PKI saya biasanya menggunakan openSSL; Untuk secure web transaction biasanya digunakan standard secure HTTP (https); untuk membangun Virtual Private Network antar bank biasanya digunakan Free Secure Wide Area Network (FreeSWAN). Semua biasanya tersedia di berbagai distribusi Linux.
Dengan menguasai teknik keamanan jaringan dan mampu membuat aman-nya jaringan maka bukan mustahil kita dapat lebih mengeffisienkan infrastruktur backoffice industri perbankan. Bukan mustahil kita dapat menggunakan infrastruktur yang berbasis Internet dan IntraNet sebagai backbone infrastruktur per bankan. Terutama untuk menjangkau bank-bank cabang atau bank bergerak di daerah urban, sub-urban bahkan daerah rural dan remote jika di inginkan.
Yang akan menjadi lebih seru lagi adalah jika clearning antar Bank yang biasanya dilakukan melalui Bank
Di sisi pelanggan / pengguna jasa Bank, perkembangan teknologi tidak kalah menarik. Secara umum ada dua (2) teknologi yang menjadi basis interaksi dunia perbankan dengan pelanggannya agar dapat dilakukan transaksi secara on-line dan transaksional, yaitu,
- Selular Telepon.
- Internet
Secara umum telepon selular menjadi lebih menarik karena jumlah pelanggan yang lebih dari 10 juta pelanggan, sedang Internet hanya sekitar 4 juta saja. Bahkan berdasarkan berita di http://www.cellular-news.com, menurut CSFB, Indonesia termasuk yang mempunyai potensi yang sangat besar, rangking ke dua di Asia Pacific bagi pertumbuhan pengguna selular dengan tambahan sekitar 2.14 pelanggan di akhir tahun 2002 yang lalu. Tentunya akan bertambah seru lagi dengan semakin banyaknya operator yang menggelar infrastruktur selular.
Internet banking, melalui web dan e-mail, dapat menjadi fasilitas transaksi terutama untuk corporate customer karena pada hari ini cukup banyak kantor yang sudah on-line 24 jam ke Internet. Teknologi keamanan jaringan yang di jelaskan di atas juga telah cukup mapan, terutama jika digunakan enkripsi dengan panjang kunci 128 bit pada akses web bertumpu pada teknologi OpenSSL; 1024 bit pada transaksi e-mail bertumpu pada teknologi GnuPG di tambah teknologi One Time Password, seperti BCA-key di BCA, cukup handal untuk menjamin keamanan transaksi. Seperti hal-nya corporate banking lainnya sangat di untungkan karena transaksi yang diproses tidak banyak tapi mengalirkan uang dengan berjumlah sangat besar. Transaksi jenis ini justrun yang paling menguntungkan untuk dunia perbankan karena termasuk kategori transaksi Business To Business (B2B).
Berbeda dengan InterNet Banking, pada end-user atau customer biasa, aplikasi yang jelas-jelas akan menjangkau banyak
Adanya Internet Banking dan Mobile Banking akan menjadi lebih semarak lagi, jika saja ada kerjasama yang cukup erat antara dunia perbankan, operator selular, operator Internet dengan berbagai service provider, software house untuk mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi dari berbagai layanan. Contoh sederhana, memberikan informasi perbankan, apakah itu kurs valuta asing, bunga bank, proses peminjaman uang, bunga deposit dll melalui SMS, e-mail, Web.
Pada tingkat yang lebih kompleks mendukung transaksi pembelian barang, penjualan barang dengan transaksi keuangan melalui SMS, tidak hanya tergantung pada mekanisme kartu debet atau kartu kredit yang biasa. Barangkali ini merupakan perkembangan menuju mobile commerce. Tentunya dibutuhkan service provider atau software house yang mampu membangun payment gateway terutama melalui SMS antara bank, penjual dan pembeli. Terutama karena mobile commerce termasuk kategori transaksi business to customer (B2C).
Bank merupakan sebuah entitas bisnis yang paling penting dibicarakan bila membahas teknologi informasi (TI). Proses bisnis yang masif, ketat, dan memiliki kompleksitas tinggi dalam bank serta manajemennya yang rigid tak dipungkiri butuh bantuan TI tingkat tinggi. Tanpa bantuan TI sangat tidak mungkin bank berkembang seperti sekarang ini.
Isu security data bank tetap menempati posisi utama dalam diskursus keamanan komputer. Citra sebagai gudang uang terlalu melekat di benak publik terlebih di kepala para kriminal. Teknik kejahatan pun selalu mengikuti evolusi peradaban. Jadi jangan berpikir Anda lebih pintar daripada penjahat. Mengenai security system, berikut penuturan Anthony Zboralski, Information Security Consultant dari PT Bellua Asia Pacific.
Apakah Trusted Computing sedikit licin terhadap Hacker?
Trusted computing menjadi salah satu isu teknologi paling mutakhir saat ini. Ketika perangkat trusted computing ingin digunakan secara baik, secara matematis user harus yakin bahwa hal itu tidak akan disalahgunakan. Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk membuat data yang dimiliki terasa aman. Begitu juga dalam dunia perbankan. Di dunia perbankan, untuk meningkatkan security, bank harus mengetahui apakah insfrastruktur yang dimilikinya itu aman (dari segi physical security, system security, dan network security).
Sampai sejauh mana pentingnya security dalam sebuah perusahaan?
Secara praktis, security dalam online banking system berkaitan dengan skema fungsi bisnis. Sebelum membuat semua data aman, hal yang harus dilakukan sebuah bank adalah mengetahui dengan pasti apa yang harus diamankan. Memang, hal yang faktual adalah sangat tidak mungkin membuat data yang dimiliki aman 100 %. Dalam sebuah bank, mungkin saja sudah terdapat security system yang baik, tapi tidak tertutup kemungkinan ada bagian lain yang terancam.
Selain itu, hal penting yang harus diingat tentang security, yakni bank harus melihat secara luas apa yang para penyerang (hacker) lakukan untuk menghancurkan sistem. Jika bank tidak mengetahui bagaimana sistem yang mereka bangun itu diserang, akan sangat sulit untuk mengetahui bagaimana menangkis serangan para hacker.
Bagaimana dengan peran infrastruktur yang baik?
Sebagian besar masalah yang dihadapi bank adalah kadang bank melakukan berbagai hal hanya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menggunakan jaringan yang tertutup, sering kali pihak bank merasa bahwa masalah security tidak perlu dikhawatirkan. Padahal, dengan kemajuan internet saat ini, bank harus meningkatkan sumber daya, pengetahuan, dan juga security system mereka. Kadang kala, sering ditemui, security management infrastructure tidak mereka miliki.
Solusinya, bank harus memulai dengan meng-upgrade SDM mereka agar mengerti konsep security dan terlibat sejak awal mengenai security system bank tersebut. Dengan demikian, faktor manusia memang menjadi kunci dalam security system dalam suatu perusahaan. Orang-orang yang berkaitan dengan security tidak hanya bertugas untuk menjalankan tugas dan mengantisipasi masalah yang dilakukan orang lain, tapi orang tersebut juga harus terlibat dalam security system sebuah perusahaan sejak awal. Satu hal yang patut diingat, dalam security, seseorang tidak bisa mengatakan kapan waktu yang tepat untuk menyerang sebuah sistem atau kapan suatu sistem itu diserang. Saat bank menggunakan sebuah security product, akan sangat mungkin terjadi kerusakan. Apalagi, dengan "kecanggihan" taktik para hacker, bisa dikatakan bahwa setiap sistem yang digunakan sudah tidak reliable lagi.
Jadi, sebaiknya bagaimana meningkatkan keamanan Jaringan Komputer Bank?
Serangan dari pihak luar terhadap bank-bank yang beroperasi, pasti akan selalu ada. Apalagi, uang menjadi kebutuhan vital. Tak heran jika bank menjadi incaran untuk "meraup" uang dalam jumlah besar. Bisa dibayangkan, ketika tindak kriminal lewat bank makin meningkat, banyak pihak yang dilibatkan, termasuk orang dalam bank tersebut. Misalnya saja, sebuah bank yang memiliki automatic changing machine, akan terjadi kemungkinan seseorang meng-hack data yang digunakan oleh bank tersebut dengan menggunakan "orang dalam". Hasilnya, uang pun bisa didapatkan dengan mudah. Di situlah letak tidak adanya keamanan 100 persen itu.
Setiap industri sangat bergantung pada fungsi bisnis yang akan diraih. Dengan demikian, serangan yang dilancarkan para hacker pun makin variatif. Hal yang harus diingat dalam dunia perbankan, jangan mengambil apa pun hanya untuk mendapatkan keuntungan. Lambat laun, security itu akan gagal. Sepantasnya, bank yang memiliki sistem keamanan yang bagus harus bisa merencanakan apa yang harus dilakukan sebelum sistem keamanan tersebut itu gagal bekerja. Itu kuncinya.
Sumber : wouw.com